AuraPos.id- PELALAWAN – Mahasiswa Kabupaten Pelalawan menggelar aksi di Kantor DPRD Kabupaten Pelalawan, dengan pasal kekecewaan terhadap kinerja daripada Kesra Kabupaten Pelalawan dinilai tidak bagus dalam proses penentuan penerima bantuan pendidikan atau beasiswa tahun anggaran 2022.
Aksi yang di gelar pada hari Senin (2/01/2023) tersebut berlangsung damai dengan pengamanan dari pihak kepolisian Polres Pelalawan.
![](https://aurapos.id/wp-content/uploads/2024/08/WhatsApp-Image-2024-08-10-at-19.42.17-1.jpeg)
Masa aksi yang hadir ialah mahasiswa Pelalawan yang komandoi oleh kordum Muhammad Firdaus, korlap I Taufik Hidayat dan Handi Eka Syahputra korlap II dan Indah Ananda sebagai jenlap. Para mahasiswa ini sangat menyayangkan kinerja Kesra Kabupaten Pelalawan.
![](https://aurapos.id/wp-content/uploads/2025/02/WhatsApp-Image-2025-02-02-at-07.34.10.jpeg)
“Saya sebagai Mahasiswa Pelalawan sekaligus koordinator lapangan pada aksi ini, sangat menyayangkan kinerja dari kesra yang kami nilai sangat bobrok, saya juga menghimbau kepada aparat untuk tidak anarkis dan jangan ada masa aksi kami yang di senggol,“ kata Eka Syahputra.
Aksi yang berlangsung diterik panasnya matahari, tidak membuat semangat kawan-kawan kendor, mereka tetap berjuang demi hak seluruh mahasiswa pelalawan yang di rampas oleh Kesra.
Dari orasi ini, mereka menyebutkan anggaran sebesar 10 M lebih dengan jumlah Mahasiswa yang lolos, tidak balance. Mereka mempertanyakan kemana arah anggaran tersebut.
Firdaus selalu Kordum dan juga Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Pelalawan (HIPMAWA) meminta kepada DPRD Untuk hadir dan menjumpai mereka di depan gerbang gedung DPRD Pelalawan.
“Dari 35 anggota dewan yang ada di DPRD Pelalawan, yang saya ketahui hanya ada 2 yang mau menjumpai kami, sama meminta kepada ketua DPRD Pelalawan untuk memanggil anggota DPRD yang lain, setidaknya anggota DPRD yang tergabung di komisi I ini. Kami baru mau menyampaikan tuntutan kami ini jika kabag kesra juga di hadirkan di depan kami,“ tutur Firdaus dengan lantang.
Tak lama kemudian, ketua DPRD Pelalawan, Baharuddin yang di dampingi Oleh DPRD perwakilan Komisi I dan seluruh jajaran serta aparat yang ikut mengawal aksi mendatangi aksi.
“Saya sangat berterimakasih sekali kepada adik-adik mahasiswa yang melakukan aksi pada pagi hari ini, karena melihat situasi juga panas, saya memberikan saran untuk berdiskusi di dalam ruangan dan saya akan hadirkan Sekda Pelalawan jika adik-adik mau,“ ucap Baharuddin.
Dengan diskusi panjang, akhirnya masa aksi menerima tawaran dari ketua DPRD Pelalawan untuk berdiskusi di dalam ruangan. Dengan catatan Sekda harus ada di dalam, jika tidak ada maka para mahasiswa ini akan tetap menunggu di luar dan melakukan aksi.
Saat di ruangan, Firdaus membacakan beberapa tuntutan diantaranya : 1. Menuntut pihak Kesra untuk merincikan secara detail dan tuntas anggaran bantuan pendidikan mahasiswa pelalawan pada tahun 2022 dan kepada DPRD Komisi I untuk melakukan pengecekan dan pengawasan kinerja Kesra serta meminta LPJ Bantuan Pendidikan yang telah di kirim ke pusat.
2. Meminta Bupati dan DPRD Pelalawan memperjelas, merincikan dan transparansi terkait perbup bantuan beasiswa pendidikan tahun 2023 mendatang.
3. Menuntut DPRD dan Bupati untuk mencopot Kabag kesra Kabupaten Pelalawan.
Diskusi dan perdebatan alot pun terus di lontarkan oleh para Mahasiswa aksi dengan adu argumen kepada pihak Kesra.
“Sudahlah, kami meminta kejelasan saja kepada Ketua DPRD Pelalawan Baharuddin, karena dari tadi pihak Kesra bertele-tele dalam menyampaikan informasi karena melenceng dari pembahasan tuntutan,” ucap Taufik Hidayat selalu Korlap1.
Seiring berjalannya waktu, Baharuddin menanggapi tuntutan pertama dari mahasiswa karena bersangkutan dengan tugasnya sebagai DPRD.
Namun tidak puas dengan penjelasan DPRD, Indah Ananda selaku Jenlap mengambil alih. “Bahwa yang kami mau Kesra merincikan dana secara detail berdasarkan acuan yang resmi, bukan hanya peraturan yang tidak bisa mengikat seperti ucapan bapak tanpa data ini,” ungkap
Indah Ananda
Indah Ananda juga merincikan data dan anggaran beasiswa berdasarkan data dan informasi yang mereka dapatkan dan sudah dikaji oleh masa aksi, dari kuota dan anggaran perorang yang sudah Kesra tetapkan pada bantuan pendidikan mahasiswa Pelalawan tetap memiliki sisa sekitar 2,5 M.
“Dari sini, bisa kami duga bahwa pihak Kesra berniat untuk melakukan korupsi,” tegas Indah Ananda”.
Ditambah lagi dengan argument yg kuat dari masa aksi terkait kinerja Kesra membuat Kesra terlihat panik.
Sementara itu, dari pihak Kesra Pelalawan juga terbukti tidak bisa menjawab pertanyaan dari para mahasiswa aksi.
Maka dari itu, Ketua DPRD Pelalawan Baharuddin mengambil kesimpulan dan memintai kesiapan Kesra untuk transparansi terkait beasiswa ini, dan akhirnya mereka sepakat dalam hal ini Kabag Kesra nantinya di hadirkan di gedung DPRD Pelalawan bersama dengan Komisi I dan beberapa perwakilan dari mahasiswa untuk merincikan anggaran beasiswa beserta dengan sosialisasi PERBUP 2022 mengenai bantuan pendidikan mahasiswa Pelalawan.
Diakhir, Kordum aksi Muhammad Firdaus menyampaikan. “Kami mengingatkan kepada siapapun, jangan pernah mengklaim aksi kami ini, sebelum atau sesudah tuntutan kami terealisasi,” ujar Firdaus.
![](https://aurapos.id/wp-content/uploads/2024/08/molding.jpeg)
![](https://aurapos.id/wp-content/uploads/2024/03/WhatsApp-Image-2024-03-05-at-17.35.57.jpeg)
![](https://aurapos.id/wp-content/uploads/2023/03/WhatsApp-Image-2023-03-13-at-20.49.40.jpeg)
![](https://aurapos.id/wp-content/uploads/2024/03/WhatsApp-Image-2024-03-05-at-17.35.57-1.jpeg)
![](https://aurapos.id/wp-content/uploads/2023/11/WhatsApp-Image-2023-11-30-at-17.14.58.jpeg)
![](https://aurapos.id/wp-content/uploads/2023/02/WhatsApp-Image-2023-02-05-at-12.07.37-e1675574515793.jpeg)
![](https://aurapos.id/wp-content/uploads/2023/10/Hendri.jpeg)
![](https://aurapos.id/wp-content/uploads/2023/08/Screenshot_20230813_202313_WhatsApp.jpg)
![](https://aurapos.id/wp-content/uploads/2023/03/sutan-att.jpeg)