Aurapos.id-BANGKINANG KOTA – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bangkinang menjalin perjanjian kerjasama (MoU) yang erat dengan Pondok Pesantren Al-Amanah Al-Islami Kabupaten Kampar guna memperkuat pembinaan kerohanian warga binaan. Kerjasama ini bertujuan untuk memberikan pendidikan agama yang baik dan memperkuat nilai-nilai keagamaan bagi warga binaan yang berada di Lapas Bangkinang, Rabu (14/6/2023).
Penandatanganan perjanjian kerjasama dilakukan secara resmi di Aula Lapas Bangkinang. Turut hadir dalam acara tersebut, Kepala Lapas Bangkinang, Mishbahuddin, dan Ketua Yayasan Pondok Pesantren Al-Amanah Al-Islami Kampar, Ustadz Faisal Mahdi. Acara ini juga dihadiri oleh para jajaran petugas dan warga binaan.
Saat ditemui pasca penandataganan MoU, Kepala Lapas menyampaikan bahwa MoU ini dilaksanakan dalam rangka memperkuat pembinaan kerohanian warga binaan yang selama ini telah berjalan di Pesantren Darut Taubah Majelis Dzikir Al-Mishbah Lapas Bangkinang.
“Dengan kerjasama ini, kami berkomitmen untuk memperkuat pembinaan kerohanian wargabinaan dan memberikan pendidikan agama yang berkualitas kepada narapidana di Lapas Bangkinang,” ungkapnya.
Menyediakan tenaga pengajar/pembimbing untuk pelaksanaan pembinaan kerohanian agama Islam merupakan salah satu isi perjanjian kerjasama antara Lapas Bangkinang dan Pondok Pesantren Al-Amanah Al-Islami Kampar. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa warga binaan mendapatkan pendidikan agama yang komprehensif dan sesuai dengan ajaran Islam.
“Nantinya pihak kami (Lapas Bangkinang) memiliki kewajiban untuk menyiapkan fasilitas tempat, sarana dan prasarana yang memadai. Untuk Pondok Pesantren Al-Amanah Al-Islami Kampar akan menyiapkan tenanga pengajar yang profesional dibidangnya,” tutur Mishbah.
Ustadz Faisal juga menyampaikan komitmen dari Pondok Pesantren Al-Amanah Al-Islami Kampar untuk mendukung program pembinaan kerohanian di Lapas Bangkinang. Ia menjelaskan, “Kami siap mendukung program pembinaan kerohanian di Lapas Bangkinang dengan menyediakan pengajar berkualitas dan materi pembelajaran agama yang relevan,” terangnya.
Pada akhir acara, perjanjian kerjasama ditandatangani oleh kedua belah pihak, disaksikan oleh semua yang hadir. Kepala Lapas berharap kerjasama ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi warga binaan di Lapas Bangkinang dan membantu mereka dalam mengubah perilaku serta mempersiapkan diri untuk kembali ke masyarakat.
Dengan adanya kerjasama ini, diharapkan pembinaan kerohanian di Lapas Bangkinang semakin kuat dan efektif. Pendekatan yang komprehensif yang melibatkan pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan agama diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi proses rehabilitasi warga binaan. Semoga program ini dapat memberikan harapan baru dan peluang nyata bagi warga binaan untuk memperbaiki kehidupan mereka.
